Selasa, 05 Maret 2013

Kartun Doraemon Dilarang Ditayangkan di Bangladesh


Ilustrasi (Straits Times)
Dhaka - Pemerintah Bangladesh melarang televisi setempat untuk menayangkan kartun terkenal Jepang, Doraemon. Penyebabnya, kartun tersebut disulih suara dalam bahasa Hindi, bukannya bahasa Bengali.

Pemerintah tidak ingin anak-anak Bangladesh yang menggemari kartun tersebut justru lebih fasih berbahasa Hindi daripada bahasa asli mereka, bahasa Bengali. Menteri Informasi Bangladesh Hasanul Haque menyatakan, pihaknya telah mengirimkan pemberitahuan resmi kepada saluran-saluran televisi yang menayangkan kartun tersebut.

Isi pemberitahuan tersebut, agar stasiun televisi menghentikan pemutaran kartun Doraemon tersebut. "Pemerintah tidak ingin atmosfer pendidikan anak-anak terhambat oleh Doraemon," ujar Hasanul Haque di hadapan parlemen, seperti dilansir AFP, Jumat (15/2/2013).

Larangan tayangan kartun Doraemon ini bermula ketika sejumlah media setempat menyerukan pelarangan kartun ini. Dalam ulasannya, mereka mengkhawatirkan kartun ini akan membuat anak-anak Bangladesh lebih memahami bahasa Hindi daripada bahasa Bengali. 

Pekan lalu, seorang anggota parlemen setempat, Shahriar Alam menyerukan agar stasiun televisi di Bangladesh hanya menayangkan kartun asing jika disulihsuarakan ke dalam bahasa Bengali.

Kartun Doraemon yang mendunia ini diciptakan oleh seorang seniman asal Jepang, Fujiko F Fujio. Kisah kartun yang melegenda ini berkisar seputar robot kucing dari abad ke-22, yang bepergian ke masa lalu dan bertemu dengan seorang anak bernama Nobita.

Saking mendunianya, Doraemon ditetapkan sebagai 'duta anime' pertama Jepang pada tahun 2008. Gelar yang diberikan oleh Kementerian Luar Negeri Jepang tersebut bertujuan agar kartun ini bisa menarik minat warga asing untuk mempelajari kebudayaan Jepang.

Sementara itu, Bangladesh dikenal sebagai negara yang sangat sensitif akan hal-hal luar yang bisa mempengaruhi kebudayaannya. Terutama yang berasal dari negara tetangga mereka, India. Terlebih, kebanyakan warganya memilih menonton saluran televisi melalui satelit yang menggunakan bahasa Hindi.

(nvc/ita)

Kabar Gembira Bagi Pecinta Berat Doraemon


Tribunnews.com - Kamis, 3 Januari 2013 17:18 WIB

TRIBUNNEWS.COM - Rasanya tidak ada orang yang tidak tahu Doraemon, si kucing robot yang bisa terbang dan berjalan ke berbagai waktu, untuk membantu dan mengabdi kepada si kecil Nobita Nobi, karya Fujiko F. Fujio. Kini film terbarunya, Instrumen Rahasia Museum, akan membawa kita kembali berlanglangbuana ke negeri antah berantahnya Doraemon.
 
Doraemon diluncurkan sejak Desember 1969 dengan 1.344 cerita, diterbitkan pada enam majalah saat itu oleh Shogakukan dengan brand manga Tentomushi dalam 45 volume. Semua volume itu dikumpulkan oleh Takaoka Central Library di Toyama, Jepang di tempat Fujiko Fujio lahir.
 
Lalu Ted Turner membeli hak seri Doraemon pertengahan tahun 1980-an untuk bahasa Inggris. Namun dibatalkan di tengah jalan tanpa penjelasan. Filmnya yang bahasa Inggris, Doraemon: Nobita's Dinosaur 2006, film yang ke-26 saat franchise tersbeut, sempat diputar di Washington bulan November 2008.
 
Doraemon Dapat Award dari Asosiasu Kartunis Jepang tahun 1973 dan sebagai Duta Besar Anime Jepang bulan Maret 2008, diputuskan oleh Kementerian Luar Negeri Jepang.

Oleh majalah Time Asia Doraemon diputuskan sebagai Hero Asia tahun 2002. Kini Film terbarunya Doraemon akan diputar pertama kali di Jepang hari Sabtu tanggal 9 Maret mendatang dan karcis tontonan gratis akan dibagikan oleh sekolah bahasa Jepang Pandan College khususnya bagi peserta Homestay ke Jepang yang mendataftar sampai dengan 9 Februari 2013.
Info lengkap mengenai Homestay bisa diperoleh lewat situsnya http://homestay.me/atau telepon ke sekolah tersebut 021-2727-2511, 021-2923-8782.
Film ini menceritakan petualangan Nobita ke dalam museum dan menemukan instrumen yang menarik. Bersama Doraemon menjelajahi instrumen tersebut sampailah ke negeri antah berantah yang menarik sekali dengan warna-warni di sana sini. Kisah perjalanan itulah yang menjadi daya tarik film terbaru Doraemon kali ini.
Film ini bersifat hiburan dan sekaligus pendidikan bagi anak-anak kecil. Film terbaru ini belum akan diputar di negara lain sampai beberapa bulan mendatang setelah Premier di Jepang 9 Maret nanti, ungkap sumber Tribunnews.com pembuat film tersebut, grup Toei Cinema.