Di sela-sela masa kosong ini, saya di rumah banyak menghabiskan waktu
menonton tayangan televisi pagi yang biasanya sama sekali tidak bisa
saya lakukan. Acara televisi yang cukup menarik adalah kisah nobita dan
doraemon hehehe… Memang terdengar kekanak-kanakan tetapi cerita
petualangan doraemon edisi liburan biasanya lebih keren dan disisipi
pesan moral.
Ibu saya bilang film kartun doraemon sudah ada sejak ibu masih muda.
Sudah lama sekali artinya tetapi film ini bisa bertahan laku di pasaran
sampai sekarang. Padahal kalau diperhatikan, episodenya hanya
diulang-ulang. Tapi film ini tetap menjadi yang paling populer bagi
saya dibanding Detective Conan (sekarang seakan menghilang dari
peradaban pertelevisian), Crayon Sinchan (memang masih suka tayang tiap
minggu, namun tidak sekeren pesan yang dititipkan Doraemon), Scooby Doo
(Opini pribadi, saya kurang senang yang satu ini).
Fujiko F. Fujio pengarang komik cerita ini memang sudah meninggal.
Konon katanya, beliau belum sempat menyelesaikan kisah persahabatan
anak manusia dan kucing robot ini sampai ajal menjemputnya. Konon
katanya pula, beliau ternyata meninggalkan sepucuk kisah yang
menceritakan akhir dari cerita doraemon. Mungkin statement seperti ini
sudah banyak ditemukan dalam kaskus atau artikel lainnya di berbagai
media online. Namun, saya sangat ingin memaparkan dan mengabadikannya
dalam akun kompasiana saya.
Banyak sekali versi tentang ending cerita doraemon. Ada yang simpel
banget, ada yang mengharukan banget, ada yang keren banget dan gak
nyangka!
Sebelum saya menulis ini, saya belum refresh lagi tentang bagaimana
cerita asli yang telah beredar di telinga orang-orang. Saya akan
mengungkapkannya kembali dengan seingat saya, versi saya tanpa ada yang
dikurang atau ditambah.
1. Hari itu sepulang sekolah, Nobita mendapati
Doraemon terkulai lemah di dalam kamar. Nobita membangunkan Doraemon
berkali-kali, tidak ada jawaban. Awalnya dia berpikir bahwa doraemon
sedang tertidur sangat pulas. Setelah cukup lama dibiarkan, Doraemon
tetap tidak berkutik. Nobita mulai panik dan memanggil adiknya doraemon
yaitu dorami. Dorami mengecheck keadaan kakaknya, dan dia mendiagnosa
bahwa kakaknya mengalami kerusakan dan sangat sulit diperbaiki. Nobita
menangis sejadi-jadinya dan menganggap ini hanya lelucon namun dorami
memastikan bahwa ini benar terjadi. Doraemon tidak akan hidup lagi.
Tidak akan berfungsi lagi.
Mulai dari saat itu nobita bertekad belajar yang rajin, tidak malas
lagi, dan menjadi anak yang pintar. Dia ingin menjadi professor yang
sangat cerdas dan cita-citanya hanya satu, yaitu memperbaiki sahabatnya
yang sangat baik, doraemon. Jadilah nobita menjadi sangat pintar
melebihi dekisuki bahkan. Menjadi anak yang memliki nilai tertinggi
saat Ujian Nasional dan dia benar-benar menjadi professor terkenal di
Jepang.
Nobita menikah dengan shizuka dan hidup bahagia. Namun kebahagian
nobita belumlah lengkap. Suatu hari, dia mengajak shizuka ke ruang
kerja bawah tanahnya. Shizuka terpaku ketika melihat sesosok Doraemon,
sosok yang sudah sangat lama tak dijumpainya terbujur di sana. Nobita
berusaha memperbaiki doraemon dengan segala pengetahuan yang ia punya.
Akhirnya, Nobita berhasil! Doraemon terbangun, dan…..
“Nobita… Kamu sudah mengerjakan PR-mu belum?”
Kata-kata pertama yang keluar dari mulut Doraemon. Mereka berpelukan haru.
2. Di masa depan, Nobita ternyata adalah professor
terkenal yang sangat ahli. Dia pulalah yang ternyata menciptakan
doraemon untuk menjadi teman masa kecilnya yang kelam.
3. Nobita selama ini hanya bermimpi tentang Doraemon. Doraemon tidak pernah ada.
Sekian, beberapa versi tentang akhir cerita Persahabatan Doraemon dan
Nobita. Konon pula, versi-versi tersebut hanyalah kalangan para fans
Doraemon dan tidak ada yang terbukti benar adanya. Berhubung Fujiko
sudah tiada. Btw, versi lainnya dapat dibaca di http://id.wikipedia.org/wiki/Doraemon#Akhir_cerita
. Check It Out! Pada intinya, bagaimanapun akhir kisah Doraemon dan
Nobita membuat saya terenyuh. Kalau bisa, saya buat, Doraemon dan
Nobita bersama selamanya saja sampai akhir hayat. Happy ending deh.
Gimana? Hehehe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar